Rabu, 26 September 2012

Sahabat dan Kerabat yang Berkunjung ke-Barak Session II


Kunjungan HE.Mr.Norbert Baas(German Ambasador), Madam Melba Priya(Mexico Ambasador), Prof Jeffrey Hadler dan Mikke Susanto, Eddy Soetriyono( Penulis dan Kurator ) dan Bagio( AJBS Gallery Surabaya) 



Dalam keindahan Samudera kehidupan, segala sesuatu memiliki keber-maknaan yang tidak dapat dinilai secara serta merta. Keberagaman dengan segala perbedaan adalah rajutan - rajutan yang membentuknya menjadi satu kesatuan. Selama proses perjalanannya Barrack Art Stefan Buana telah membuat “ rajutan “, dengan “warna-khas” yang sesuai dengan Visi-nya sebagai tempat berjumpanya berbagai Civitas-Kehidupan.  
Perjumpaan – perjumpaan para “ kerabat ” dengan latar belakang yang berbeda menghidupkan berbagai aktivitas. Ber-Diskusi santai sambil menikmati udara yang segar hingga pertemuan serius yang membahas suatu agenda menjadi bagian dari “Aktivitas” Barrack Art Stefan Buana.
Di Barrack Art Stefan Buana, Tamu adalah “ penghuni ”, menjadi bagian dari kehadirannya. Kesan sederhana dan apa adanya merupakan ciri utamanya. Penanda suasana dari “ Yang Ter-mahal dan Ter-Indah dalam kehidupan ketika berani menjadi diri sendiri “. Pertemuan antara Seniman, Pecinta Seni, Jurnalis, Diplomat, Kolektor, Art Lover hingga mahasiswa memberikan dinamika yang “ unik ”. Sehingga, tiada indah lautan ketika tidak ada lagi angin yang menciptakan riak dan ombak.
Suara – suara Riak-Air dan deburan ombak tersebutlah yang melantunkan irama “ kehadiran “ Barrack Art Stefan. Tentu, syairnya menjadi nyanyian dari rasa saling menghormati. Hal tersebut sangat positif ketika cengkrama senyum dan tawa menyelimuti perbedaan – perbedaan saat berdiskusi atau melakukan suatu kegiatan. Meskipun demikian, tetap jauh dari sifat “conformitas” yang tidak kritis. Sebab saling meng-kritisi-solutif adalah pondasi dasar untuk saling membangun. Meretas cita – cita besar untuk terus melestarikan dan mengembangkan Seni Budaya Indonesia.
 
 Prof Jeffrey Hadler dan Mikke Susanto




HE.Mr.Norbert Baas ( German Ambasador )

Madam Melba Priya(Mexico Ambasador)
  
Eddy Soetriyono( Penulis dan Kurator ) dan Bagio( AJBS Gallery Surabaya) 



Copy Right 
Barak Seni Stefan 2012

Selasa, 25 September 2012

Curriculum Vitae Stefan Buana 2012



Name     : Stefan Buana.
Born       : Padang Panjang - West Sumatera, Februari 27, 1971
Study      : Indonesian Institute of Art ( 1993 - 2003)
Address  : Barak Seni Stefan, Dusun Sembungan Rt 03 no 53
                  Bangun Jiwo Kasihan Bantul
Telp        : 081 329 863 764 Phone, Fax ( 0274 ) 417405
Email       : stefanbuana71@gmail.com
Website   : www.stefanbuana.blogspot.com

SOLO EXHIBITION
  • 2012  Galeri Nasional Indonesia, Jakarta
  • 2011 “Memoir of Rice” ICC (International Culture Centre) Pandaan, Surabaya, Indonesia.
  • 2010 “Mental Gerilya” Toni Raka Contemporary Gallery – Bali, Indonesia.
  • 2009 “Wake Up” in Willy Valentine Gallery Singapore
  • 2008 “Fragmen”, National Gallery, Jakarta, Indonesia.
  • 2006 “Batik Gempa Parang Lindu”, Taman Budaya Yogyakarta, Indonesia.
  • 2005 “Kampuang Nan Den Cinto”, Hadiprana Gallery, Kemang, Indonesia.
  • 2004 “Ayat-ayat Stefan (Stefanic Versus)”  Duta Fine Art Gallery, Kemang, Jakarta, Indonesia.
  • 2002 “Animal Farm” Gallery 678, Kemang, Jakarta, Indonesia.

SELECTED GROUP EXHIBITION
2013 
“End and Over”, New York Bienalle Art – NYBA, New York, USA
2012 
Romancing Indonesia: Getting ‘Up-close and Personal’ with Indonesian Contemporary Art at Royal Opera Arcade Gallery, 1-2 Royal Opera Arcade, London, SW1Y4UY. Inggris.

“Future and Reality”, The 5th Beijing International Art Biennale, The National Art Museum of Cina, Beijing, Cina.
Memaknai Pusat”, Yogya Gallery, Yogyakarta, Indonesia.
“MAYA + BARRACK” Maya Gallery, Singapura.
“ Behind the Surface “, One East Asia, Singapura.
Artist Museum Week in Batu Belah Art Space, Klungkung, Bali, Indonesia.
50th Anniversary of Gallery Hadiprana, Gallery Hadiprana, Jakarta, Indonesia
“ Heritage “ Mulia Hotel, Jakarta. Indonesia.
Homo Luden III Emitan Gallery, Surabaya, West Java. Indonesia.
“Kembar Mayang” Widayat Museum, Magelang, Central Java Indonesia.
“Trans Visual” Gallery Tembi, Yogyakarta. Indonesia.
2011
Documenting Now, person to person. 12 Cotemporary Artist an Indonesian Country in UPT Gallery ISI Yogyakarta, Indonesia.
“Preview”, Tembi Galleri, Yogyakarta, Indonesia.
Lanscape of Nation; The Symbolic Mountains & Farming
Museum Basoeki Abdullah, Jakarta, Indonesia.                 
Pameran Islamic “Bayang” Indonesia National Galery, Jakarta, Indonesia.
City of West Green Art Space, Jakarta, Indonesia.
Homoluden II, Emittan Galeri, Surabaya, Indonesia.
2010 
Went Gallery, New York, USA
BAKABA Sakato Art Comunity JMN Yogyakarta, Indonesia.
Abstrak,  Canna Gallery Anyversary, Jakarta, Indonesia.
Percakapan MASA, National Gallery Jakarta, Indonesia.
Grand Carnival Pacific Place, Ritz Carlton, Jakarta, Indonesia.
2009  
LESBUMI at Kali Opak Pesantren Yogyakarta, Indonesia.
2008   
Kaba Rang Rantau at Ego Gallery, Jakarta, Indonesia.
2007
EKSISTENSI – Yogya Galleri, Indonesia.
FETIS, Biasa Gallery- Bali, Indonesia.
ELEVEN, ELCANNA Gallery Jakarta
100 Years Afandi,  Bentara Budaya Yogyakarta, Indonesia.
 Senirupa Nusantara, National Gallery Jakarta, Indonesia.
2006 
Paramitra-Mon Decor Gallery, Jakarta, Indonesia.
With Putu Sutawijaya at Warwick purser House -Tembi,Yogyakarta, Indonesia.
Exhibition at Yogyakarta National Museum (Gampingan ISI Yogyakarta), Indonesia.
2005  
‘Art for Aceh’, Taman Budaya, Yogyakarta, Indonesia.
Sculpture Exhibition, Citraland, Jakarta, Indonesia.
Bazar FKY, Yogyakarta, Indonesia.
Bincang Bincang Gallery, Jakarta, Indonesia.
2004    
‘Understanding Language’, Siena Gallery, Semarang, Indonesia.
2003  
Indofood Award Exhibition, Jakarta, Indonesia.
Indonesia Art Award Exhibition, Jakarta, Indonesia.
2002 
‘100 days Anniversary of H. Widayat’, Museum Widayat, Magelang, Indonesia.
2001   
6 Bali Artists, Santi Gallery, Jakarta, Indonesia.
Sakato, Purna Budaya, Yogyakarta, Indonesia.
2000   
Trio Exhibition, Kembang Gallery, Jakarta, Indonesia.
1999 
PRASIDHA Group Exhibition 93, Jakarta, Indonesia.
Duo Exhibition, Ardiyanto Gallery, Yogyakarta, Indonesia.
Duo Exhibition, Kinnara Gallery, Bali, Indonesia.
Lustrum ISI Exhibition, Yogyakarta & Bali, Indonesia.
A Week Art Festival, Yogyakarta, Indonesia.
Affandi Prize Exhibition, Yogyakarta, Indonesia.
1998 
IKAISMI Group Exhibition, Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Indonesia.
‘Introspeksi’, Yogyakarta, Indonesia.
FKY Exhibition, Yogyakarta, Indonesia.
14th ISI Anniversary Exhibition, Yogyakarta, Indonesia.
‘Festival of Abstraction’, Duta Fine Art Gallery, Jakarta, Indonesia.
‘Refleksi Zaman’, Yogyakarta, Indonesia.
1997
FKY Exhibition, Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Indonesia.
Philip Morris Indonesia Art Award Exhibition, Jakarta & Bali, Indonesia.
‘Sakato’, Yogyakarta, Indonesia.
Sculpture Exhibition, Citraland, Jakarta, Indonesia.
1996  
FKY Exhibition, Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Indonesia.
‘Pameran Besar Padang’, Yogyakarta & Padang, Indonesia.
‘Young Artists Exhibition’, Benteng Vredeburg, Jakarta, Indonesia.
 ‘Dialog Dua Kota ISI-IKJ’, Yogyakarta, Indonesia.
1995   
‘Sakato 1’, Purna Budaya, Yogyakarta, Indonesia.
Dies Natalis ISI, Yogyakarta, Indonesia.
1994 
FKY Exhibition, Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Indonesia.
‘PRASIDHA 93’, Bentara Budaya, Yogyakarta, Indonesia.
Art Performance, Jakarta, Indonesia.

AWARD

2013                : Finalist New York Bienalle Art – NYBA, “End and Over”,
  New York, USA
2012                : Finalist Beijing Biennale “Future and Reality”,
  The 5th Beijing International Art Biennale, The National Art Museum
  of Cina, Beijing, Cina.
  Predikat karya “ terburuk dan bernilai rendah “ bersama karya
  Tisna Sanjaya tahun 2011, oleh Agus Darmawan T (Kritikus Seni)
2011                : Winner Top 25 BACA, Bandung.
2010                : Jakarta Art Award Finalist, Jakarta.
2006                : Penpoint BATIK GEMPA Parang Lindu, year 2007 presentationmen
                          Prof. Dr. Soeprapta Soejono MFA at Osaka University, Japan.
2003                : Indofood Finalist
                        : Philip Morris Art Award Finalist
2002                : Indofood Finalist
2001                : Beppu Biennale, Japan
                        : Top 3, Nokia Art Award Jakarta-Bangkok
                           1999                : Indonesia Finalist in Winsor and Newton World Competition, Bandung
1998                : Best Picture in Dies Natalis ISI XVI
                                                   : Best Picture in “Seni Refleksi Zaman” in Benteng Vredenburg
1997                : Finalist of Philip Morris Indonesia Art Award
1995                : Yogyakarta Artist in “ Pekan Seni Mahasiswa ” Indonesia in Jakarta
              
                          


BIBLIOGRAPHY

Agnes Rita Sulistiyawati, “Refleksi Bencana Alam dalam Karya Stefan Buana”
                       Kompas Yogyakarta, Rabu 23 Agustus 2006.
Artis Profile, “ Stefan Buana”, http:/www.abacusart.org/artist_profile,
                        diakses 27 Oktober 2007


Babington Kate, “ Next Magazine ”TREE Post Magazine Coverage Report, www.hk.nextmedia.com,                                        February 01,2012, hongkong
Dalih Sembiring, “ Sumatera Artist Auctions Work for Padang Quake Relief”,
                        The Jakarta Globe, November 6, 2009.
Darmawan Chris, “ Stefan Buana “– ayat Stefan Buana, Catalog, 2004, Jakarta
Gouri Mirpuri, “ Artistic Insight” Majalah The Peak, Volume 22 no 1, h 62 – 65.
Greg, “ Barak Seni Stefan ”, Majalah Rumah Yogya, tahun ke-IV, Edisi 48,
                        Mei 2011, h 24-27
Hap, “ Jika Seniman Memaknai Bencana dan Terciptalah Batik Tulis “ Parang Lindu “”,
                        Harian Bernas, Sabtu Legi 12 Agustus 2006, h 1
Jay, “ Pameran Tunggal Stefan Buana; Dari Tsunami sampai “ Parang Lindu “”.
                        Kedaulatan Rakyat, Jumat 18 Agustus 2006.
Khocil, “ Rumah Lapang Barak Seni Stefan”, Kedaulatan Rakyat Minggu, 3 Juli 2011,
                        h 17.
Kuss Indarto, “ Homo Lindhucius: Menata Hidup, Melampaui Petaka “.
                        Media Indonesia, Minggu 20 Agustus 2006, h 9.
Mantovani Rudi, “ Stefan Buana “ Ayat – ayat Stefan Buana, Catalog, 2004, Jakarta Maria Zarah R.Gregorio, “ Trough Jasmine’s Eyes ”, Majalah Indonesia Tatler,
                        September 2008, h 184 – 185.
Michael Vatikiotis, “ Overview Indonesian Art- Only 5 of 50 Auctionable artists today
                        will have lasting value “,http:/ardarajournal.com/2009/03/02overview-
                        indonesian-art-only-5-of-50-auctionable-artists-today-will-have-
                        lasting-value,diakses 27 Oktober 2011.
Nooryan Bahari, DR., M.Sn., “Homo Lindhucius : Manusia Tahan Gempa “.
                        Analisa Minggu, 24 september 2006.
Raihul Fadjri, “ Hitam – Putih Tentara Stefan Buana”, Senin, 18 April 2011/ 15.20 WIB
Rais Makoginta, Anton, “ Hafal Kaji Harus Diulang”
                        http://www.indonesiaartnews.or.id/newsdetil.php?id=321.2012
Robert Tobin Who was my favourite, Ohasi Gallery Japan.
                        Agustus 2010
Rofiqi Hasan, “ Mental Gerilya” Stefan Buana, http/ tempointeraktif.com/Senin,
                        16 Agustus 2010.
Salihin SM, Jambatan Seni “ Pameran Maya-Barrack perlangkahan seni yang lebih jauh
                        http://cyberita.asia1.com.sg/ekstra/jambatan-seni
Soeprapto Soejono., Prof., DR. “Tentang Batik Gempa...”2007
Stefan Buana : Experimenting with Art, “Fighting for the Right” Garuda Magazine, 
                       Amir Sidharta dan Sari koeswoyo- Februari 2006, h. 26-30Stefan Buana –
Susanto Mike. Pengantar Kuratorial Pameran Doc.Now: Person to Person Oleh Mikke Susanto, http://indoartnow.com/exhibitions/index/root/exhibitions/264/12/11. 2011
Valentine Willie. “ Wake-Up”. Singapore. 2009
Wesman Antok. Seniman Kontemporer Pameran Di Galeri ISI Yogyakarta
berita-budaya/893 -seniman-kontemporer- pameran-di-galeri-isi-
sewon-bantul.2011